Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) masih berupaya untuk meloloskan dua atlet lagi ke Olimpiade Paris 2024. Kejuaraan di Shanghai dan Budapest menjadi kesempatan Kiromal Katibin dkk.
Indonesia saat ini telah meloloskan enam atlet dari empat cabang olahraga ke Paris 2024. Dua di antaranya merupakan pemanjat Rahmad Adi Mulyono dan Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Rahmad lolos setelah menjadi juara di Kejuaraan panjat tebing IFSC Asian Qualifier 2023 pada nomor kecepatan. Sementara Desak menjadi juara di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing IFSC di Bern, Swiss, Agustus lalu.
Baca juga: Siasat PBSI Amankan Kuota Olimpiade Paris |
Merah Putih masih memiliki peluang untuk mengirimkan wakilnya ke Paris 2024 melalui dua kejuaraan panjat tebing yang merupakan kualifikasi Olimpiade. Yaitu Olympic Qualifier Series Shanghai 2024 pada 16-19 Mei, dan Olympic Qualifier Series Budapest pada 20 Juni- 23 Juni.
Kedua event itu mempertandingkan nomor Boulder & Lead Men and Boulder & Lead Women, serta Speed Men and Speed Women.
Baca juga: Demi Tradisi Emas Olimpiade, KOI-PBSI Gelar Diskusi |
Kabid Luar Negeri FPTI Hendricus Mutter mengatakan FPTI berupaya meloloskan lagi 2 atlet, satu putra dan satu putri.
“Kesempatannya cukup terbuka dalam pertandingan di Shanghai dan Budapest,” kata Hendricus kepada pewarta, ketika ditemui di kawasan Jakarta.
“Mudah-mudahan ada satu putra dan satu putri lagi yang lolos, apakah Kiromal Katibin, Veddriq (Leonardo), atau Aspar (Jaelolo). Aspar masih ada peluang, meski lihat catatan berat, ya kita tahu catatan di latihan. Peluang Kiromal dan Veddriq paling bagus,” ujarnya.
Selain ketiga atlet yang disebutkan yakni Veddriq, Kiromal, dan Aspar, FPTI juga menurunkan enam atlet lainnya yaitu Raharjati Nursamsa, Rajiah Sallsabilah, Nurul Iqamah, Amanda Narda Mutia, Ravianto Ramadhan, dan Raviandi Ramadhan.
“Kesiapan mereka hanya manjat-manjat saja. Artinya kami membuat mereka untuk relaks dan konsentrasi. Kasih kebutuhannya apa-apa saja,” sebut Hendricus.
Adapun Desak dan Rahmad Adi dipastikan tak ikut dalam dua kejuaraan tersisa tersebut.
“Enggak lah (ikut kejuaraan). Mereka sudah fokus ke olimpiade. Mereka hanya latihan-latihan saja dengan sesama Pelatnas yang level dunia juga karena rangking 1-3 dunia ada di Bekasi latihannya. Jadi enggak kalah. Di sana berkumpul,” tuturnya.
“Termasuk atlet-atlet panjat tebing dari luar negeri seperti Jepang, Korea, Amerika. Mereka datang untuk latihan bersama ada yang seminggu, dua minggu, bahkan sebulan,” tutup Hendricus.
(mcy/aff)